Mayat perempuan tanpa identitas yang diduga korban tanah longsor dan banjir bandang di Kecamatan Semaka, Tanggamus, beberapa hari lalu, kini masih tersimpan di RSUD Pringsewu.
Diperoleh keterangan, pengiriman mayat perempuan yang diperkirakan berusia 40 tahun ke RSUD Pringsewu tersebut karena RSUD Kotaagung tidak memilki fasilitas kamar penyimpanan mayat. "Mayat tersebut sudah dua hari menginap di RSUD Kotagung," kata sumber Lampung Post, Senin (5-10),
Hingga kemarin, jenazah wanita dengan ciri-ciri rambut panjang lurus, tinggi badan 160 cm, wajah bundar dan kulit sawo matang itu masih terbungkus rapi di ruang mayat RSUD Pringsewu.
Korban mengalami luka robek pada dahi, luka robek pada pinggang, selain itu luka robek pada paha. Ia diduga terkena benda saat korban hanyut terbawa arus deras yang bercampur lumpur.
Kepala Ruang Mayat RSUD Pringsewu Marsudi membenarkan RSUD Pringsewu menerima kiriman mayat dari RSUD Kotaagung dalam kondisi sudah dibersihkan dan dibungkus dengan plastik yang dikirim melalui kendaraan ambulans rumah sakit setempat, Senin (5-10), sekitar pukul 13.00. Mayat tersebut diserahkan Sukisno, direktur RSUD Kotaagung.
Sebab itu, kepada warga atau pihak keluarga yang merasa kehilangan salah seorang keluarga dapat mendatangi RSUD Pringsewu sebelum dilakukan pemakaman.
"Ada ketentuan, setelah dalam batas waktu tidak ada yang datang mengurus, maka setelah tiga hari mayat yang ada di rumah sakit bisa dikubur di pemakaman umum," ujar dia.
Dampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tanggamus semakin parah. Tiga orang tewas dan tiga lainnya belum ditemukan. Jalur lintas barat yang menghubungkan Tanggamus dengan Kabupaten Lampung Barat terputus sepanjang 3 km.
Seekor gajah yang biasa berkeliaran di sekitar perbukitan di Pekon Pardawaras, Way Kerap, Sedayu, dan Sukaraja, Kecamatan Semaka, ditemukan menjadi bangkai tertimbun material longsoran tanah dan batu dekat jembatan Way Kerap, sekitar 200 meter dari kantor Mapolsek Semaka di Pekon Way Kerap
Diperoleh keterangan, pengiriman mayat perempuan yang diperkirakan berusia 40 tahun ke RSUD Pringsewu tersebut karena RSUD Kotaagung tidak memilki fasilitas kamar penyimpanan mayat. "Mayat tersebut sudah dua hari menginap di RSUD Kotagung," kata sumber Lampung Post, Senin (5-10),
Hingga kemarin, jenazah wanita dengan ciri-ciri rambut panjang lurus, tinggi badan 160 cm, wajah bundar dan kulit sawo matang itu masih terbungkus rapi di ruang mayat RSUD Pringsewu.
Korban mengalami luka robek pada dahi, luka robek pada pinggang, selain itu luka robek pada paha. Ia diduga terkena benda saat korban hanyut terbawa arus deras yang bercampur lumpur.
Kepala Ruang Mayat RSUD Pringsewu Marsudi membenarkan RSUD Pringsewu menerima kiriman mayat dari RSUD Kotaagung dalam kondisi sudah dibersihkan dan dibungkus dengan plastik yang dikirim melalui kendaraan ambulans rumah sakit setempat, Senin (5-10), sekitar pukul 13.00. Mayat tersebut diserahkan Sukisno, direktur RSUD Kotaagung.
Sebab itu, kepada warga atau pihak keluarga yang merasa kehilangan salah seorang keluarga dapat mendatangi RSUD Pringsewu sebelum dilakukan pemakaman.
"Ada ketentuan, setelah dalam batas waktu tidak ada yang datang mengurus, maka setelah tiga hari mayat yang ada di rumah sakit bisa dikubur di pemakaman umum," ujar dia.
Dampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tanggamus semakin parah. Tiga orang tewas dan tiga lainnya belum ditemukan. Jalur lintas barat yang menghubungkan Tanggamus dengan Kabupaten Lampung Barat terputus sepanjang 3 km.
Seekor gajah yang biasa berkeliaran di sekitar perbukitan di Pekon Pardawaras, Way Kerap, Sedayu, dan Sukaraja, Kecamatan Semaka, ditemukan menjadi bangkai tertimbun material longsoran tanah dan batu dekat jembatan Way Kerap, sekitar 200 meter dari kantor Mapolsek Semaka di Pekon Way Kerap
0 komentar:
Posting Komentar
Komentarlah Sebagai Tanda Persahabatan...